Gawat…!!! Diduga Ada Penyimpangan ‘Solar Subsidi’ pada Sebuah Dinas di Batubara

Kian hari semakin nyeleneh dan aneh-aneh saja tingkah laku pejabat jajaran Pemkab Batubara. Termasuk salah satunya oknum kepala dinas di Kabupaten Batubara.

topmetro.news – Kian hari semakin nyeleneh dan aneh-aneh saja tingkah laku pejabat jajaran Pemkab Batubara. Termasuk salah satunya oknum kepala dinas di Kabupaten Batubara.

Pasalnya saat beberapa wartawan menyambangi kantor tersebut, Rabu (1/11/2023), oknum berseragam loreng berinisial HS mengaku TNI bertugas di Koramil 01/0208 AS Medang Deras menanyakan maksud kedatangan awak media berjumlah 5 orang itu.

Sebelum menjawab pertanyaan petugas itu, wartawan balik menyakan siapa oknum tersebut. Tugas di mana dan kenapa berjaga di situ. Sengan lantang, oknum tadi mengatakan, sebelumnya ia bertugas di Makoramil 01 Medang Deras. Kemudian ditugasluarkan di dinas tersebut sudah selama setahun.

Lebih aneh lagi, oknum TNI ini sangat mengetahui segala seluk beluk situasi di dinas tersebut. Bahkan ia tahu tentang keberadaan kadis KL yang sedang tidak berada di tempat sebab dinas luar kota. Persisnya sedang rapat kerja dengan Kementerian PUPR di Batam.

Terkait keberadaan HS selaku oknum TNI yang bertugas di Makoramil 01 Medang Deras, bukannya petugas TNI dari Koramil 03 Limapuluh, menimbulkan tanda tanya besar. Termasuk sehubungan dengan adanya sejumlah proyek pembangunan yang menggunakan alat berat di Pemkab Batubara, ditengarai menggunakan BBM bersubsidi.

Tangki Solar

Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Darmansyah mengungkapkan, bisa jadi kebetadaan HS berkaitan dengan adanya tangki BBM solar berkapasitas 10 ribu liter di areal kantor dinas di Desa Gambus Laut, Limapuluh Pesisir itu. Kuat dugaan ‘modus’ untuk menghindari sorotan publik.

Dari pantauan pihak PJS, tampak tangki BBM solar milik dinas keberadaanya lebih kurang sudah 2 tahun. Tangki bercorak biru laut tersebut berada di areal luas. Namun sayang, tangki itu terkesan tak terawat.

Menariknya, tangki itu katanya untuk menampung pembelian solar industri sesuai DO yang masuk secara resmi oleh Pertamina. Namun sayang, baik jurnalis maupun warga sekitar tak pernah melihat adanya truk Pertamina yang datang mengisi langsung.

Hal janggal lainnya, pemindahan BBM solar dari tangki timbun ke kendaraan/alat berat milik dinas tadi juga menjadi pertanyaan. Sebab di areal tangki tidak ada pompa dispenser laiknya stasiun/SPBU umum.

Yang terlihat di lapangan hanya sejumlah tong-tong bertuliskan Pertamina berserakan di lapangan, bahkan ada yang sampai di teras kantor. Areal tangki juga tampak bekas-bekas solar hitam yang sudah mengering.

Kamuflase

Sejumlah narasumber menyebutkan, keberadaan tangki BBM solar tersebut hanyalah kamuflase alias ‘modus’. Sebab, selama ini kebutuhan BBM solar alat berat milik dinas itu menggunakan BBM bersubsidi, bekerjasama dengan oknum-oknum.

Sumber lain mengatakan, penggunaan BBM setiap harinya mencapai 1 ton. Selain disuplai, BBm dibeli menggunakan jerigen ke sejumlah SPBU. “Tidak ada. Tangki ini hanya kamuflase. BBM mitra-mitra mereka dari BBM bersubsidi. Seharusnya wajib menggunakan BBM industri. Bukan BBM bersubsidi yang diperuntukan bagi warga kurang mampu,” ujar sumber.

Berdasarkan informasi, dinas yang menangani infrastruktur ini memiliki aset 10 unit alat berat. Saat ini, yang ada di kantor hanya 1 unit, sedangkan sisanya masih di lapangan.

Sejumlah warga juga mempertanyakan alat-alat berat yang berada di luar, apakah disewakan atau memang untuk kebutuhan dinas.

Sementara itu, Plt Kadis PUPR Batubara Kurnia Lisnawatie yang dikonfirmasi di ruangan kerjanya tidak berada di tempat.

Menurut salah seorang ASN pegawai yang bekerja di Dinas PUTR, bahwa plt kadis selalu tidak berada di lokasi. Sementara itu, Kabid Peralatan Lendi dan Kabid Bina Marga Tamrin juga yang dikonfirmasi tidak berhasil ditemui.

reporter | Bimais Pasaribu

Related posts

Leave a Comment